Senin, Maret 24, 2025
Senin, Maret 24, 2025
BerandaBusinessMencetak UMKM ber DNA Korporasi dan Mentality

Mencetak UMKM ber DNA Korporasi dan Mentality

𝗠𝗲𝗻𝗰𝗲𝘁𝗮𝗸 𝗨𝗠𝗞𝗠 𝗕𝗲𝗿-𝗗𝗡𝗔 𝗞𝗼𝗿𝗽𝗼𝗿𝗮𝘀𝗶, 𝗕𝗲𝗻𝗮𝗵𝗶 𝗠𝗶𝗻𝗱𝘀𝗲𝘁 𝗱𝗮𝗻 𝗠𝗲𝗻𝘁𝗮𝗹𝗶𝘁𝘆 ( Seri 160 )

Edisi Rabu, 18 Desember 2024

Tulisan 𝗗𝗿. 𝗜𝗺𝗮𝗺 𝗠𝘂𝗵𝗮𝗷𝗶𝗿𝗶𝗻 𝗘𝗹𝗳𝗮𝗵𝗺𝗶 𝗦𝗛, 𝗦.𝗣𝗱, 𝗠𝗠

Jaringan Indonesia Berdaya

Pendiri Lembaga Inkubator Bisnis Wirausaha Nusantara

Pendiri Rumah Pemberdayaan UMKM dan Pengusaha Pribumi Indonesia

Penerima Anugerah Insan Pancasila dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila 2024

Anugerah Inspiring Person of the Year 2024 Legacy Indonesia Times Indonesia

Suatu ketika saya mengisi materi pelatihan bisnis di sebuah perbankan nasional. Di sana tiba-tiba ada peserta yang kebetulan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menyapa saya. ”Coach, delapan tahun lalu kita pernah bertemu di acara serupa,” sapa dia.

Dalam hati, tentu saya kecewa. Karena mengapa masih ada pelaku UMKM yang delapan tahun lalu juga sudah ikut pelatihan. Artinya UMKM-nya belum ada pertumbuhan. Selama delapan tahun masih berjalan segitu-gitu saja. Padahal secara teori, harusnya, usaha yang dikelola selama 33 bulan atau kurang lebih tiga tahun, itu sudah harus ada pertumbuhan dan naik kelas. Dan idealnya, usaha yang sudah mencapai usia lima tahun sudah harus tinggal landas dan ber-DNA korporasi.

Fakta yang terjadi pada UMKM, masih banyak yang belum bertumbuh. Analisa saya, ada dua faktor yang menjadi penyebab. Yakni mindset dan mentality. Pelaku usaha harus punya mindest pertumbuhan dan mental tangguh yang tidak mengenal patah arang. Meminjam pernyataan salah satu pakar ekonomi, bisnis adalah pertarungan yang tidak ada akhir. Sehingga dibutuhkan nafas panjang bagi pengusaha untuk bertahan, ulet dan disiplin tinggi.

Belajar dari kesuksesan perusahaan besar, rata-rata mereka berawal dari industri rumahan dan usaha kecil. Namun mereka punya ketangguhan dan kerja sangat keras sehingga menjadi korporasi, tidak lagi UMKM.

Lihat betapa kerasnya Jack Ma, owner Alibaba, dia mewajibkan karyawan bekerja 12 jam dalam sehari. Begitu pula dengan Elon Reeve Musk, pendiri Tesla yang menjadi orang terkaya di dunia, bekerja 22 jam sehari.

Anehnya di lingkungan kita, ada banyak yang ingin sukses seperti Jack Ma dan Elon Musk, tapi tidak mau meniru kerja kerasnya. Dan saya kira itu untuk sukses sebuah kemustahilan. Karena tidak ada yang bisa menggantikan kerja keras untuk menggapai keberhasilan.

Makanya, ada beberapa tahapan bagi pelaku UMKM untuk meraih DNA korporasi atau usaha besar. Yakni harus menyukai tantangan, menyukai kesulitan, tidak mudah menyerah dan punya hasrat kuat untuk bertumbuh.

Saat ini, ruang tumbuh bagi UMKM sangat besar. Pemerintah luar biasa dalam memberikan dukungan. Tinggal bagaimana para pelaku UMKM sendiri menapaki tahapan dan menunjukkan keseriusan menuju pertumbuhan. Karena orang lain tidak pernah menentukan nasib kita. Tapi kita sendiri yang menentukan nasib kita. Namun kita tidak bisa menapaki tangga keberhasilan itu tanpa orang lain. Di situlah perlunya pelaku UMKM belajar dan berinteraksi dengan orang lain bahu membahu untuk meraih kesuksesan.

Ayo Gemilangkan Ekonomi Kerakyatan Indonesia . (CF)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments