Minggu, April 20, 2025
Minggu, April 20, 2025
BerandaKarya & InovasiBenih dari Nusantara, Harapan bagi Afrika

Benih dari Nusantara, Harapan bagi Afrika

Kolaborasi Indonesia–Nigeria Menuju Peternakan Mandiri dan Berkualitas

Jejak Inseminasi Buatan Sapi Indonesia di Nigeria dan Langkah Menuju Kemandirian Peternakan

Nigeria, negeri yang dikenal luas dengan populasi sapi terbesar di Afrika, kini tengah menapaki babak baru dalam sejarah pengembangan peternakannya. Dengan semangat transformasi dan kemitraan global, dua negara—Indonesia dan Nigeria—bertemu dalam sebuah titik penting : inseminasi buatan (IB) pada sapi, sebagai upaya memperbaiki kualitas genetik ternak lokal dan meningkatkan produktivitas sektor peternakan.

Kegiatan kerja sama ini bukan semata-mata sharing teknologi, melainkan bagian dari strategi diplomasi pembangunan Indonesia melalui skema South-South and Triangular Cooperation (SSTC). Indonesia hadir sebagai mitra negara berkembang yang tidak hanya memberi, tapi juga tumbuh bersama.

Program Nyata, Sambutan Luar Biasa

Melalui program kerja sama yang dikoordinasikan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia, dengan dukungan pendanaan dari Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI), serta fasilitasi Kementerian Luar Negeri sampai dengan dukungan penuh KBRI Abuja, Indonesia mengirimkan tenaga ahli dari Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari ke Nigeria. BBIB Singosari sebagai salah satu implementing agency dalam program kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) berperan penting dalam mentransfer pengetahuan dan teknologi IB ke mitra Nigeria.

Respons dari pihak Nigeria sangat menggembirakan. Pemerintah negara bagian Sokoto dan Kebbi menunjukkan komitmen yang tinggi dalam mendukung dan melanjutkan program yang telah diinisiasi. Mereka bukan hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga mitra aktif yang serius dalam pengembangan peternakan berkelanjutan. Komitmen ini terlihat nyata dari dukungan terhadap para tenaga teknis Nigeria yang telah mengikuti pelatihan di BBIB Singosari.

Counterpart Program Kerjasama : Tenaga Manajerial dan Teknis Siap Implementasi

Salah satu tonggak penting dalam keberlanjutan program ini adalah kesiapan sumber daya manusia. Para tenaga teknis Nigeria yang telah menjalani pelatihan intensif di BBIB Singosari kini tampil sebagai ujung tombak pelaksanaan kegiatan IB di lapangan. Mereka tidak hanya menerapkan ilmu yang telah dipelajari, tetapi juga menjadi trainer bagi dokter hewan dan staf teknis lainnya melalui kegiatan Training of Trainers (ToT).

Transfer pengetahuan yang berlangsung ini menjadi aset berharga bagi Nigeria. Kemampuan teknis yang mumpuni dan adaptasi terhadap teknologi baru oleh SDM lokal membuktikan bahwa pelatihan di Indonesia telah berhasil membekali mereka secara nyata dan aplikatif.

Menyiapkan SDM dan Infrastruktur untuk Keberlanjutan

Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur penunjang. Pemerintah Nigeria secara aktif mempersiapkan SDM dalam jumlah memadai dan dengan kapasitas teknis yang relevan untuk menjamin keberlanjutan program.

Tak hanya itu, pemerintah juga memperhatikan kebutuhan sarana pendukung seperti ketersediaan nitrogen cair untuk proses penyimpanan semen beku serta dukungan anggaran operasional agar kegiatan berjalan konsisten dan berkesinambungan. Semangat kolaboratif ini menjadi pondasi kuat dalam membangun sistem peternakan yang tangguh dan produktif di Nigeria.

 

Diplomasi yang Membumi : Peran Indonesia

Apa yang terjadi di Nigeria adalah wajah nyata dari diplomasi modern Indonesia. Melalui pendekatan teknis yang konkret dan berdampak, Indonesia menunjukkan bahwa diplomasi bisa hadir dalam bentuk pelatihan, penguatan sistem, hingga dukungan langsung ke masyarakat lapisan terbawah.

Peran Kementerian Pertanian sebagai pelaksana teknis, Kementerian Keuangan melalui LDKPI sebagai penyedia dukungan dana, serta Kementerian Luar Negeri dan KBRI Abuja sebagai penghubung diplomatik menjadikan program ini sebagai model sinergi antar-kementerian yang sukses di level internasional.

Menuju Masa Depan : Pemeriksaan Kebuntingan dan Evaluasi Program

Sebagai tindak lanjut, program ini akan memasuki fase evaluasi penting berupa pemeriksaan kebuntingan (PKB) yang direncanakan berlangsung antara bulan April hingga Juni 2025. Fase ini menjadi penentu utama keberhasilan implementasi IB, sekaligus momentum untuk menilai dampak nyata terhadap produktivitas peternakan di kedua negara bagian.

Hasil dari pemeriksaan ini akan menjadi bahan evaluasi program sekaligus dasar untuk perencanaan jangka panjang. Harapannya, Nigeria akan mencapai kemandirian dalam pelaksanaan IB, dengan tetap menjaga kerja sama teknis dan strategis dengan Indonesia.

Komitmen Pendampingan : Indonesia Tetap Hadir

Meskipun target akhirnya adalah kemandirian Nigeria, Indonesia berkomitmen untuk terus mendampingi proses ini secara berkelanjutan. Pendampingan dari para ahli Indonesia akan terus dilanjutkan, baik melalui kunjungan teknis maupun pendampingan jarak jauh, sampai Nigeria benar-benar memiliki sistem yang solid dan dapat berdiri sendiri.

Dengan semangat gotong royong global, Indonesia menanamkan nilai bahwa kerja sama internasional bukan tentang dominasi, tapi tentang tumbuh dan berkembang bersama. Dan dari ladang-ladang ternak di Sokoto dan Kebbi, semangat itu kini bertunas.

Penulis: drh. Sarastina, M.P (Tim Redaktur)
Media Inspiratif untuk Kolaborasi dan Harapan

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments