Di tengah arus deras digitalisasi, keterbukaan informasi bukan lagi sekadar kewajiban administratif. Ia telah menjelma menjadi simbol kepercayaan publik terhadap lembaga negara. Dalam lanskap ini, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) memainkan peran sentral : sebagai jembatan, penghubung, sekaligus wajah dari semangat transparansi.
Di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, peran tersebut dijalankan dengan pendekatan yang tidak biasa — dan bahkan boleh dibilang futuristik.
Keterbukaan dengan Sentuhan Teknologi
BBIB Singosari bukan institusi pemerintah biasa. Sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, BBIB Singosari memegang mandat penting : memproduksi dan mendistribusikan semen beku ternak unggul, serta mendorong implementansi dan pengembangan teknologi  inseminasi buatan (IB) di seluruh penjuru negeri bahkan di negeri-negara berkembang. Namun, tanggung jawab itu tak berhenti di laboratorium atau kendang yang berlokasi di kaki Gunung Arjuna. Di baliknya, ada semangat keterbukaan informasi yang kuat.
Untuk itulah BBIB Singosari menciptakan inovasi yang masih jarang dimiliki institusi lain : Robot Survei PPID — sebuah kecerdasan buatan berbasis web yang bisa diakses kapan pun, di mana pun, melalui tautan smartbio.link/bot-survey-ppid.
Berinteraksi Tanpa Batas
Bukan robot berjalan yang menyapa Anda di pintu masuk kantor. Robot ini hidup di dunia maya, dan berinteraksi secara digital. Namun, fungsinya tak kalah hebat. Ia mampu menjawab pertanyaan seputar keterbukaan informasi publik, memberi edukasi mengenai hak masyarakat untuk tahu, serta — yang paling penting — mengajak publik mengisi survei tentang layanan PPID BBIB Singosari.
Di balik antarmuka yang ramah dan simpel, Robot Survei PPID ini bekerja seperti asisten pintar. Ia menggantikan formulir kertas dan proses panjang menjadi percakapan interaktif yang cepat dan mudah. Masyarakat tidak perlu datang langsung ke kantor, cukup buka tautannya melalui ponsel atau laptop, dan layanan informasi publik siap di ujung jari.
Efisien, Humanis, dan Siap Didengar
Mengapa ini penting ? Karena keterbukaan informasi tidak hanya soal memberi, tetapi juga mendengar. Robot survei ini mengumpulkan data persepsi publik, merekam suara mereka yang kerap tak terdengar: dari peternak yang butuh informasi teknis, mahasiswa yang mencari data riset, hingga warga umum yang ingin tahu program pemerintah.
Dengan data real-time, PPID BBIB Singosari dapat menganalisis kebutuhan masyarakat, menyesuaikan konten informasi, bahkan memperbaiki proses layanan. Semua dilakukan secara efisien, tanpa berbelit, dan tanpa biaya tambahan.
Keterbukaan yang Relevan dan Modern
Langkah ini menunjukkan bahwa PPID bukan sekadar fungsi administratif. Ia adalah wajah institusi yang peduli dan terbuka terhadap perubahan. Di tengah gelombang disrupsi digital, BBIB Singosari tidak hanya mengikuti arus—tetapi mengarahkan arus dengan inovasi yang kontekstual dan berdampak. Menjadi strategis dan relevan sebagai sarana membangun partisipasi publik, meningkatkan transparansi, serta menciptakan layanan informasi publik yang lebih adaptif dan profesional
Robot Survei PPID bukan hanya alat, melainkan simbol transformasi. Ia hadir untuk menjawab satu pertanyaan besar : bagaimana sebuah institusi bisa tetap transparan, efisien, dan inklusif—tanpa meninggalkan sisi humanis ?
Akhir Kata
Keterbukaan informasi publik tidak akan berarti banyak jika tidak bisa diakses dengan mudah dan dipahami oleh semua. Dengan hadirnya Robot Survei PPID, BBIB Singosari menjawab tantangan itu secara cerdas. Bukan dengan jargon, tetapi dengan aksi nyata.
Kini, siapa pun bisa mengakses layanan informasi dari BBIB Singosari. Cepat, praktis, dan menyenangkan. Karena di zaman serba digital, kepercayaan publik dibangun bukan hanya dengan kata-kata — tapi lewat inovasi yang bekerja
Ditulis Oleh :
drh Sarastina, MP
