Perayaan Idul adha selalu disambut dengan suka cita. Suasana hangat, semangat berbagi, dan tentu saja sajian daging kurban menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi ini. Tapi bagi sebagian orang, muncul satu pertanyaan klasik : bolehkah makan daging kurban jika punya penyakit tertentu ?
Apalagi bagi mereka yang memiliki riwayat kolesterol tinggi, hipertensi, penyakit jantung, diabetes, atau asam urat, konsumsi daging merah sering kali dianggap “zona bahaya”. Padahal, bukan berarti daging harus dihindari sepenuhnya. Kuncinya ada pada porsi, pengolahan, dan pendamping sehat.
Kenali Dulu : Jenis, Manfaat, dan Kandungan Gizi Daging Kurban
Daging kurban biasanya berasal dari sapi, kambing, atau domba. Semua jenis daging ini merupakan sumber protein hewani yang kaya, yang sangat baik untuk :
- Membentuk otot dan memperbaiki jaringan tubuh
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Menyumbang zat besi, vitamin B12, dan zinc untuk mencegah anemia
Namun, di sisi lain, daging merah juga mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi — terutama jika mengonsumsi bagian berlemak, jeroan, atau memasaknya dengan santan kental dan minyak berlebih.
Siapa yang Perlu Waspada?
Beberapa kelompok yang perlu membatasi konsumsi daging merah secara bijak antara lain :
- Penderita hipertensi (darah tinggi)
- Penderita penyakit jantung koroner
- Penderita kolesterol tinggi
- Orang dengan diabetes mellitus
- Penderita asam urat (gout)
Namun kabar baiknya, mereka tetap bisa menikmati daging kurban, asalkan dilakukan dengan cara yang tepat. Jadi, tidak perlu sedih atau merasa terasing dari perayaan.
5 Tips Makan Daging Kurban Tetap Aman dan Sehat
- Pilih bagian rendah lemak
Hindari daging yang berlemak tebal, jeroan, dan kulit. Pilih bagian seperti has dalam, paha luar, atau daging tanpa gajih. - Gunakan metode memasak sehat
Lebih baik direbus, ditumis ringan, atau dipanggang. Hindari menggoreng dengan minyak berlebih atau membakar berulang kali yang bisa memicu senyawa karsinogenik. - Imbangi dengan sayuran dan buah
Serat membantu mengikat kolesterol dan memperlancar metabolisme. Sajikan dengan lalapan, sup bening sayur, atau buah segar sebagai pencuci mulut. - Perhatikan porsi dan waktu makan
Batasi konsumsi daging maksimal 2 kali sehari dengan porsi sedang. Jangan makan daging dalam jumlah besar dalam satu waktu. - Pertimbangkan suplemen pendamping jika dibutuhkan
K-Omegasqua : Suplemen Pendukung Jantung Sehat
Untuk Anda yang ingin tetap menikmati daging kurban namun khawatir terhadap efeknya bagi kesehatan jantung dan kolesterol, K-Omegasqua dari Saras Organic bisa menjadi solusi alami pendamping.
K-Omegasqua merupakan suplemen nutrisi lengkap yang mengandung:
- Omega-3 (EPA & DHA): menjaga kesehatan jantung dan menurunkan kadar trigliserida
- Squalene: meningkatkan suplai oksigen ke sel tubuh dan mendukung sistem imun
- Vitamin E: antioksidan kuat yang membantu menetralisir radikal bebas
- Vitamin D3: mendukung kekebalan dan metabolisme lemak
Produk ini cocok digunakan untuk menjaga metabolisme tubuh tetap stabil, terutama saat pola makan mengandung banyak protein dan lemak hewani seperti di momen Iduladha.
Kesehatan Itu Ibadah Juga
Menyantap daging kurban adalah bagian dari syukur dan kebersamaan. Namun menjaga kesehatan juga bentuk ibadah — kepada diri sendiri, keluarga, dan Sang Pencipta. Tak perlu takut makan daging, yang penting pahami batasannya dan bantu tubuh dengan asupan pelindung.
Jika Anda ingin berkonsultasi lebih lanjut tentang suplemen yang cocok untuk tubuh Anda, atau mendapatkan panduan gaya hidup sehat berbasis alami, Anda bisa langsung bertanya pada Asisten AI Saras Organic smartbio.link/SarasAI atau Kunjungi : IG dan FB Saras_Organic Shop Ina
Selamat menikmati daging kurban dengan bijak, sehat, dan penuh syukur! 🐄