Abdullah Ibnu Abbas: Cendekiawan Islam yang bisa diteladani Generasi Z
Nama dan nasab beliau
Beliau memiliki nama Abul Abbas Abdullah bin Abbas (paman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama) bin Abdul Mutthallib bin Hasyim Al-Qurasy Al-Hasyimi Al-Makkiy. Sementara ibu beliau bernama Ummu Al-Fadhl Lubabah binti Al-Harits bin Hazn Al-Hilaliyah.
Kelahiran dan Masa Kanak-Kanak
Abdullah Ibnu Abbas, atau yang lebih dikenal sebagai Ibnu Abbas, lahir pada tahun 619 M di Mekkah. Ia adalah sepupu Nabi Muhammad SAW, putra dari Abbas bin Abdul Muthalib dan Lubabah binti al-Harith. Sejak kecil, Ibnu Abbas telah menunjukkan kecerdasan luar biasa, terutama dalam menghafal dan memahami ajaran Islam.
Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, Ibnu Abbas masih berusia belia, tetapi ia kerap mendampingi beliau dan belajar langsung dari sumber utama Islam. Kecerdasannya yang luar biasa menjadikannya salah satu sahabat yang paling dipercaya dalam meriwayatkan hadits dan menafsirkan Al-Qur’an.
Hubungan dengan Nabi Muhammad SAW
Ibnu Abbas dikenal sangat dekat dengan Rasulullah SAW. Kedekatan ini tidak hanya sebatas hubungan keluarga, tetapi juga dalam pencarian ilmu. Ibnu Abbas sering tidur di rumah Nabi dan memperhatikan setiap perkataan serta tindakan beliau. Ia juga dikenal sebagai sahabat yang senantiasa berdoa agar diberi pemahaman mendalam tentang agama.
Suatu hari, Nabi Muhammad SAW mendoakannya: “Ya Allah, berikanlah ia pemahaman dalam agama dan ajarkanlah kepadanya ilmu tafsir.” Doa ini menjadi kenyataan, karena setelah wafatnya Rasulullah, Ibnu Abbas menjadi salah satu ulama terkemuka dalam Islam, terutama dalam bidang tafsir Al-Qur’an.
Jasa-Jasa Ibnu Abbas dalam Islam
- Tafsir Al-Qur’an
Ibnu Abbas dijuluki sebagai “Turjuman al-Qur’an” (Penafsir Al-Qur’an) karena pemahamannya yang mendalam tentang ayat-ayat suci. Banyak ulama setelahnya merujuk pada pendapatnya dalam menafsirkan kitab suci Islam. - Periwayatan Hadits
Sebagai seorang yang dekat dengan Nabi Muhammad SAW, Ibnu Abbas meriwayatkan lebih dari 1.660 hadits yang kemudian menjadi bagian dari koleksi hadits-hadits utama dalam Islam. - Konsultan Para Khalifah
Ibnu Abbas juga berperan sebagai penasihat bagi beberapa khalifah, seperti Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib. Wawasannya yang luas dalam berbagai bidang menjadikannya rujukan dalam hukum Islam dan kebijakan pemerintahan. - Pendidikan dan Pengajaran
Setelah masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, Ibnu Abbas menetap di Mekkah dan mengajarkan Islam kepada generasi berikutnya. Murid-muridnya kemudian menjadi ulama besar yang berkontribusi dalam perkembangan ilmu Islam.
Inspirasi bagi Generasi Z: Mengunjungi Makam Ibnu Abbas
Makam Ibnu Abbas yang berada di Ta’if, Arab Saudi, adalah saksi bisu dari dedikasi seorang ilmuwan Islam yang telah menghabiskan hidupnya untuk menyebarkan ilmu. Bagi Generasi Z, mengunjungi makam beliau bukan sekadar perjalanan ziarah, tetapi juga kesempatan untuk merefleksikan betapa pentingnya ilmu dan ketekunan dalam mencapai kesuksesan.
Di era digital ini, Generasi Z dapat meneladani Ibnu Abbas dalam berbagai hal:
- Cinta akan ilmu – Menggali dan memanfaatkan teknologi untuk belajar lebih banyak tentang Islam dan berbagai ilmu lainnya.
- Keberanian dalam bertanya – Seperti Ibnu Abbas yang tak ragu bertanya langsung kepada Nabi Muhammad SAW, generasi muda seharusnya juga aktif mencari kebenaran.
- Menyebarkan ilmu – Menggunakan media sosial sebagai sarana dakwah dan edukasi, seperti yang dilakukan Ibnu Abbas dalam zamannya.
Kesimpulan
Abdullah Ibnu Abbas adalah figur inspiratif yang tak hanya berjasa dalam Islam, tetapi juga menjadi contoh bagi generasi muda. Dengan semangat belajar, keberanian dalam mencari kebenaran, dan dedikasi dalam menyebarkan ilmu, Generasi Z dapat meneladani jejak Ibnu Abbas dalam menghadapi tantangan zaman. Mengunjungi makam beliau bisa menjadi pengingat bahwa warisan ilmu akan tetap hidup, selama ada yang meneruskannya.